Friday, June 11, 2010

Peristiwa Malam itu

Suatu malam, sekitar pukul 00.30 WIB, aku melewati kawasan pe-ruko-an yang sepi dengan lampu jalan yang mati. Kawasan itu terletak di bilangan Batam Centre. Dengan suasana yang gelap dan sepi, keadaan hatiku pun terganggu, pikiran melayang, serta fisik yang mulai tak sanggup menahan hawa dingin.

"ahh .. sial!" gumamku seketika, aku lupa mengisi bahan bakar motorku. Motorku terlanjur mati. Pangkalan SPBU di kawasan itu, sudah terlewat sangat jauh. Sedangkan pangkalan berikutnya, juga masih jauh.
"Bagaimana ini?" aku panik
Tapi semua harus tetap dilanjutkan. Dengan tertatih-tatih, ku dorong sepeda motorku, sampai ku temukan sebuah warung penjual Bensin eceran.
Pada saat membeli minyak, aku terlibat sedikit perbincangan dengan sang pedagang.
"dari mana, dek?" tanyanya
"dari tempat temen, bang" jawabku
"kok sendiri? mana pacarnya?" tanyanya lagi
"........" aku diam. ku pikir, itu pertanyaan yang tidak perlu ku jawab.



Setelah pedagang itu selesai melaksanakan tugasnya dan setelah ku bayar, aku bergegas meninggalkan tempat tersebut.

beberapa menit berselang, masih di jalan yang gelap dan sepi, aku merasa telah diikuti oleh seseorang ..
ku lihat kaca spion, ku perhatikan dengan seksama, dari paras fisiknya, jelas ia adalah seorang laki-laki. Tapi aku tidak tau siapa laki-laki tersebut, lampu jalan yang mati, mengaburkan penglihatanku. Aku menambah kecepatan sepeda motorku, berusaha meninggalkannya dan menghilang dari penglihatannya, tapi aku tak bisa. Dia pun menambah kecepatan sepeda motornya, terus berusaha mengejarku dan berusaha membuntutiku. Aku semakin takut, banyak pertanyaan bergelayut di pikiranku, "siapa? mau apa? ada apa? kenapa? bagaimana?" huh, sungguh mengesalkan.

di depan, ada tikungan, aku pun membelokkan motorku ke kiri secara tiba-tiba untuk mengecoh dia, padahal itu bukan arah menuju rumahku, entah apa yang ada di pikiranku. Ternyata dia tidak bodoh, dia terus mengikutiku, dan semakin menyadarkan aku, bahwa aku benar-benar diikuti!

"Tapi kenapa dia tidak langsung mencegatku??
Kenapa dia hanya mengikutiku??
Apa dia mau mengikutiku sampai aku sampai di rumah agar ia tau rumahku??
atau apa ada alasan lain??"
Pertanyaan demi pertanyaan, semakin menghantuiku tanpa bisa aku menjawabnya.

Akhirnya aku menuju ke sebuah perumahan yang bukan daerah perumahanku, aku berputar-putar di perumahan itu, masih dengan harapan, ia kehilangan jejakku. Aku belok ke kanan, ke kiri, ke kiri lagi, ke kanan, terus begitu sampai ......................

"Kamu mau mempermainkan saya??!" tiba-tiba laki-laki yang mengikutiku itu, berdiri di hadapanku. Aku kaget bukan kepalang.
Aku seperti mengenal laki-laki itu, tapi entah dimana. Aku ingat-ingat, terus berusaha untuk mengingat.

"teman kampus, bukan.
teman sekolah dulu, bukan.
teman organisasi, juga bukan.
saudaraku, apalagi, jelas bukan.
kenalanku?? sepertinya bukan.
siapa??????????????

ohhh .... aku ingat!!
aku baru saja bertemu dengan dia tadi, beberapa waktu yang lalu. Dia adalah pedagang bensin eceran tadi!
mau apa dia??"

"kamu mau apa? kenapa dari tadi mengikuti saya?" tanyaku kepada pedagang itu.
".........................
......." dia hanya diam saja.
"hey, jawab!" pintaku.
"..............................." masih diam saja.
"kamu kenapa, ditanya kok ga di jawab? kamu ini sama aja dengan meneror saya!" jelasku
dia hanya tersenyum kecil.
"aneh!" gumamku sambil berlalu meninggalkannya.

Tapi, tidak hanya sampai di situ saja, dia tetap mengikuti lagi, terus mengikuti. Entah apa maunya, aku pun tak tau. Akan tetapi, perilakunya itu membuatku semakin takut. Aku berpikir, "bagaimana kalau dia berniat jahat?"
"Ya Allah, kini aku hanya bisa pasrah kepadamu, lindungilah aku dari orang itu" do'aku dalam hati.

Ini membuatku tidak berani pulang. Aku takut, kalau dia mengetahui rumah dan keluargaku, dia akan lebih mudah menerorku.
Aku masuk ke sebuah perumahan, yang juga bukan daerah perumahanku, aku ke rumah temanku, meminta bantuan.

"Assalamu'alaikum ....." aku mengucapkan salam sambil mengetuk pintu.
"wa'alaikumsalam ....." ibu dari temanku itu keluar.
"Eh, susan, ada apa masih gelap begini udah ke rumah?" tanya beliau
"Maaf ibu, ganggu waktu tidurnya, saya diikuti orang, saya ketakutan bu, pas lewat sini, jadi saya kesini, saya mau lihat, apa dia berani ke sini, sekalian saya nunggu sampai terang bu" ceritaku.
"Ada yang ngikutin? siapa? dimana orangnya, nak?" tanyanya dengan kaget.
"Ayo, ayo silahkan masuk, nak" sambungnya

Aku pun menceritakan kejadianku tadi kepada beliau beserta temanku yang ikut terbangun. Ayah dari temanku itu, kebetulan sedang tidak ada di rumah karena sedang ada tugas kerja di luar kota.
tiba-tiba .................................

"tok ... tok ... tok ... tok ....." suara orang mengetuk pintu.
aku intip dari jendela, ternyata .......... orang yang mengikutiku tadi!
aku panik! bagaimana ini???!

"Hey! buka pintunya! cepat!!" teriak orang itu dari luar.

Aku dan temanku beserta ibunya, panik bukan main. di rumah itu tidak ada laki-laki. hanya kami bertiga.
"kenapa aku jadi melibatkan mereka??" aku merasa bersalah.

laki-laki itu berusaha mendobrak pintu, dia terus memaksa ..
bagaimana ini??? kami semakin panik ..

laki-laki itu juga berusaha menjebol pintu dengan benda tumpul ..
"darr .. darr .. darrrr !"
akhirnya, pintu itu pun jebol ..
kami lari bersembunyi ..
dia berusaha mengejarku!
dia terus saja mencariku.
sambil berkata "dimana kau?!"
aku diam saja ... aku ketakutan .............
sungguh ... aku ketakutan ...

Ia lalu mengeluarkan senjata tajam, sebilah pisau!
aku semakin takut!
aku berkeringat dingin!
yang ada di otakku hanya pasrah ...


ohhh ... tidak!!
dia menemukanku!
"ahahahahahahaaa ........ ketangkap kau!" teriaknya kepadaku.
aku menangis!

aku berteriak!
lepaskan aku ... lepaskan aku .... lepaskan aku!!

tapi dia hanya tertawa, "hahahahahahahahahhahahaa"
aku semakin takut, sungguh!

dia mengacungkan pisaunya kepadaku.




"JANGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNN!!!!!"





spontan aku terbangun dari tidurku, dengan keringat yang membasahi tubuhku, serta nafasku yang masih tersengal-sengal ..

hufh ...
aku menghela nafas.
alhamdulillah, itu hanya mimpi......
terima kasih ya Allah ..
mimpi yang buat aku kelelahan ..
sungguh, kelelahan.



mungkin, ini akibat dari aku yang terlalu larut dalam kelelahan ....

No comments:

Post a Comment